Mungkin tidak banyak yang tahu bahwa kita pernah berdialog dengan Allah SWT. "Bukankah aku ini Tuhan kalian". Lalu kita menjawab," Balaa syahidnaa". "Benar ya Allah. Kami bersaksi (Engkaulah Tuhan kami)".
(Al A'raf 172).
Artinya apa? Artinya kita sebenarnya telah mengenal Allah sang pencipta, penjaga, pelindung, pemberi rizki kita. Artinya kita sudah kenal Allah sebelum kenal lainnya. Artinya kita tahu siapa Allah yang perintahNya harus dilaksanakan dan laranganNya harus ditinggalkan. Tapi kenapa sebaliknya yang terjadi. Perintah diabaikan. Larangan dilakukan. Manusia semakin jauh dari Tuhannya. Bahkan mereka tidak hiraukan panggilanNya. Padahal sehari sampai 5 kali Allah memanggilnya.
Dialog itu juga menunjukkan bahwa setiap kita atau manusia saat lahir hanya tahu Allah Tuhannya. Belum tahu apapun selain Allah. Dia terlahir suci. Bersih dari noda dan dosa. Putih bagaikan kertas yang belum terkotori dengan coretan atau tulisan.
Namun anak-anak kita di sekolah banyak yang kini lupa pada Tuhannya. Banyak yang tidak putih lagi. Tidak fitrah lagi. Jauh dari Tuhannya. Bahkan tidak lagi kenal Tuhannya.
Mereka tidak merdeka lagi. Mereka jadi hamba narkoba. Pornografi. Gadget. Game online. Hamba pergaulan bebas. Hamba budaya asing. Mereka jadi hamba dunia. Bahkan mereka suatu saat berhamba kepada ilmu.
Mereka tidak sadar bahwa mereka adalah manusia. Manusia yang tugasnya hanya beribadah kepada sang Maha Pencipta. Hanya menyembah Allah, Tuhannya. Bukan beribadah kepada yang lain. Bukan menyembah selain Allah SWT. Pengaruh lingkungan (keluarga, masyarakat, sekolah) sangat besar. Membuat mereka lupa dan jauh dari Penciptanya. Allah SWT.
Pendidikan adalah proses membebaskan manusia agar kembali merdeka. Memerdekakan dari pengaruh negatif lingkungannya. Agar kembali sebagai manusia, hamba Allah. Kembali sebagai manusia yang fitrah. Kembali menjadi manusia yang suci.
Pendidikan juga untuk memberikan kemampuan diri membangun benteng pelindung untuk menjaga kefitriannya. Sehingga ketika harus pulang ke kampung halamannya (surga) dia akan ridho (gembira dan bahagia) dan Allahpun ridho (senang dan gembira) atas kembalinya ke haribaanNya (Al Fajr: 27-30).
Dhuha, 7 Ramadhan 1446 H (bulan tarbiyah untuk kembali fitri).
#GSM (Gerakan Sekolah Menyenangkan)