AR RAHMAN
Di akhir zaman ini sungguh berat tugas dan kewajiban orang tua dalam membesarkan dan mendidik anak. Demikian pula yang dihadapi guru dan sekolah dalam mendidik siswa-siswanya. Orang tua dan guru harus memiliki kemampuan lebih untuk mengalahkan berbagai ancaman dan gangguan yang mengepung anak-anak. Ancaman gadget, media sosial, game online, pergaulan bebas, gaya hidup, narkoba siap hancurkan hidup mereka. Siap rusak masa depan mereka. Siap kirim mereka ke neraka jahanam. Di dunia dan di akhirat kelak.
Selain ancaman tersebut, tidak kalah menakutkannya adalah saat membayangkan masa depan mereka. Akankah mereka dapat melanjutkan ke pendidikan tinggi? Setelah lulus sarjana, apakah mereka akan mendapatkan kerja? Dalam situasi perekonomian yang semakin sulit, kondisi negara yang sedemikian rusaknya oleh para koruptor, penegakan hukum yang tidak berjalan, masihkah ada harapan bagi mereka untuk kehidupan yang baik di masa depan? Perlukah khawatir tentang masa depan mereka?
Kornita telah berusia 40 tahun. Kini menerapkan pendekatan baru dalam proses pendidikannya, terutama dalam 10 tahun terakhir. Mengingat begitu besarnya ancaman dan ketidakberdayaan orang tua dan guru serta bayangan masa depan mereka yang tidak jelas, akhirnya kami memutuskan untuk melakukan PDKT baru. Selain terus berupaya meningkatkan kompetensi para guru dan kualitas proses pendidikan, kami kini lebih berakrab-akrab dengan Zat yang Maha Kuasa. Sang Maha Pencipta. Sang Maha Pemilik. Sang Maha Pelindung dan Penjaga. Sang Maha Kaya dan Pemberi Rizki. Dia yang menciptakan manusia. Dia yang membolak-balikkan hati manusia. Kami hanya bergantung kepadaNYA. Kami berharap Dia akan memberikan kekuatan, kemudahan serta kesabaran kepada kami dalam mendidik anak-anak yang dititipkan para orang tua kepada kami di SMA Kornita. Ya...kami berharap dan bergantung hanya kepada Allah. Dia yang Rahman dan Rahim.
Salah satu yang kami lakukan adalah mendawamkan surat Ar Rahman dalam berbagai kesempatan. Kami baca surat ini setiap kali ada acara rapat dewan guru, IHT, pertemuan dengan para orang tua/wali dan bagi rapor. Juga pada acara-acara sekolah lainnya seperti perpisahan, peringatan milad sekolah dll. Biasanya pembacaan surat Ar Rahman ini dipimpin langsung oleh kepala sekolah.
Pembacaan Ar Rahman ini dimaksudkan agar kita semua (guru, tendik, orang tua , siswa) senantiasa ingat akan nikmat yang telah Allah SWT limpahkan. Dan tidak lupa mensyukurinya. Nikmatnya begitu banyak. Bahkan sejak dalam kandungan hingga hembusan nafas terakhir nanti. Fabiayyi aalaai robbikumaa tukkadzdzibaan. Namun kata Allah qooliilam maa tasykurun. Ternyata orang yang bersyukur itu sedikit. Padahal kalau seseorang bersyukur Allah memastikan akan menambah nikmatNya. Selain sebagai pengingat nikmat, membaca Ar Rahman (al Quran secara umum) insya Allah akan mendatangkan rahmatNya. Kita sangat butuh rahmat Allah. Agar hidup kita senantiasa dalam limpahan kasih sayang Allah SWT. Dan penuh keberkahan. DimudahkanNya dalam segala urusan. Diberikan kesehatan. Kekuatan. Kesabaran. Kelancaran. Terutama selama menjalankan tugas dan kewajiban dariNYA di sekolah. Yaitu b e l a j a r dan m e n g a j a r.